Pondok Pesantren Dan Peranannya Dalam Pendidikan Multikultural – Artikel ini menjelaskan kurikulum dan program pembelajaran yang tersedia di sekolah asrama muslim. Pengembangan dan koordinasi kurikulum dan proses pembelajaran di pesantren menjadi landasan untuk menjawab segala permasalahan yang terjadi di masyarakat saat ini. Selain itu, landasan pengembangan kurikulum juga mengacu pada sistem pendidikan yang dikembangkan oleh salah satu ulama terkemuka yaitu KH. Abdul Wahid Hasyim. Dimana model pendidikan tradisi pesantren diperlukan untuk memperkuat multikulturalisme guna membangun mutu pendidikan yang menjanjikan. Paradigma teoritis berkembang ke paradigma antroposentris, paradigma dikotomi ke paradigma nondikotomi, paradigma teoritis ke paradigma praktis. Begitu pula dengan model dan metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran di pesantren (khususnya pesantren salaf), dimana pesantren sering menggunakan metode pembelajaran yang salah satunya adalah
Cole, Ardra L. dan J. Gary Knowles, “Gambar diskusi: harapan dan realitas pengalaman lapangan kognitif”, Pengajaran dan Pendidikan Guru, vol. 5-6 (Oktober-Desember 1993). https://doi.org/10.1016/0742-051X(93)90030-K
Ghofur, Abdul dan Syuhud. “Perubahan Paradigma Pendidikan di Pondok Pesantren: Memikirkan Kembali Pendidikan Islam di Era Kontemporer”, Nusantara: Jurnal Kajian Islam Indonesia, Vol. 3, tidak. 2 (Juli 2023): 207-222.
Ilham, Darul dan Suyatno, “Kurikulum dan Manajemen Pembelajaran di Pondok Pesantren”. Jurnal Akuntabilitas Administrasi Pendidikan, Vol. 8, tidak. 2 (September 2020).
Masihuri, Muhammad “Menyeimbangkan Tradisi dan Modernitas dalam Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi.” Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 8, tidak. 1 (Februari 2015): 1-12.
Muttaqin, Ahmad Ihwanul. “Modernisasi Pesantren; Upaya Menghidupkan Kembali Pendidikan Islam (Studi Banding Pemikiran Abdurrahman Wahid dan Nurcholish Madjid). Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 7, no. 2 (Agustus, 2014): 66- 98.
Kristin Afriani Yudowati, dan Aminatuz Zahroh. (2023). Analisis Kurikulum dan Sistem Pembelajaran di Pondok Pesantren. Mabahithuna: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 1(2), 103-119. Diperoleh dari https:///index.php/mabahituna/article/view/2937
Mabahithuna: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Syarifuddin Wonorejo Lumajang | Jl. Pesantren Kiai Syarifuddin Kedungjajang, Lumajang 67358, Indonesia | Surel: [email aman] ; Telepon/faks. (0334) 887071 Pondok Pesantren Buntet merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Jawa Barat yang mampu memberikan pendidikan multikultural kepada santri dan masyarakat sekitar. Pendidikan multikultural harus dipahami secara simultan dan langsung diimplementasikan dalam aktivitas sehari-hari. Siswanya berasal dari seluruh Indonesia dan tentunya berasal dari budaya, bahasa, suku dan ras yang berbeda-beda. Meski tidak tertulis.
), pendidikan multikultural sering dilakukan oleh pelajar dan masyarakat sekitar. Karena Pondok Pesantren Buntet berada di lingkungan masyarakat asli atau masyarakat Buntet, sehingga santri dan masyarakat dapat mempunyai hubungan langsung. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggambarkan kualitas dan metode pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara mendalam dan dokumen. Peneliti memecahkan data dengan cara mereduksi data, menyajikan data dan tahap akhir menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, konsep pendidikan multikultural di Madrasah Ibtidaiyah Cirebon adalah mengedepankan semangat hidup tanpa diskriminasi, intoleransi dan saling menghormati dalam kerangka keberagaman budaya di banyak masyarakat, adapun model pendidikan multikultural dalam Islam. Buntet. pesantren adalah: 1) forum musyawarah kubro, 2)
Basit, A. (2022). Perspektif Pendidikan Multikultural di Lembaga Muhammadiyah dan Jurnal Umat Islam, 5(1), 1083-1091.
Faizah, M., Chumamy, I., Suliyatun, K., & … (2021). Pengembangan materi pembelajaran bahasa Arab untuk Santri TPQ Nu Ar Rohman. Hari Raya Keagamaan…, 2 (1).
Harahap, AT (2022). Kurikulum Tersembunyi di Pesantren Sebagai Solusi Pembentukan Karakter Anak Masa Kini. Attanwir: Jurnal Islam dan Pendidikan, 13 (2), 120-132. https://doi.org/10.53915/JURNALKEISLAMANDANPENDIDIKAN.V13I2.225
Lestari, P. (2016). Membangun Perilaku Siswa Melalui Kegiatan Intrakurikuler, Ekstrakurikuler dan Ekstrakurikuler di SD Budi Mulia Dua Pandeansari Yogyakarta. Jurnal Penelitian, 10 (1), 71. https://doi.org/10.21043/jupe.v10i1.1367
Muzayanah, U., Siswa, T., Di, S.M.A.K., & Dan, G. (n.d.). Indeks multikulturalisme dan toleransi SISWA SMA/K DI GUNUNGKIDUL dan TOLERANSI SISWA SMA/K DI GUNUNGKIDUL Kulonprogo.
TINDAKAN AGAMA DALAM PENDIDIKAN MULTIKULTURAL ISLAM – Dr. Halimatussa’diyah, S.Ag., M.Pd.I – Google Buku. (nd). Diakses pada 4 Desember 2022, dari https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=9tvoDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=value+of+multicultural+education&ots=QE4qhbcgfS_sifS_sig=uqSg4ybVWB&uqSg S4FL8F8&pg= qVbW y5S4FL8& . = Nilai pendidikan multikultural & f = salah
Sangadji, K. (2016). Pendidikan Antarbudaya dalam Kurikulum Perguruan Tinggi (Studi Kurikulum). BIOSEL (Ilmu Biologi dan Pendidikan): Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan, 5(1), 38-45. https://doi.org/10.33477/BS.V5I1.483
Satori, A., & Widiastuti, W. (2018). CONTOH PENDIDIKAN BUDAYA DI PUSAT SEKOLAH ADAT KOTA TASIKMALAYA DALAM MENCEGAH GAYA HIDUP RADIKAL. Sosiohumaniora, 20(1), 22-28. https://doi.org/10.24198/SOSIOHUMANIORA.V20I1.10304
Yusuf, M. (2022). Karya KH. Abdullah Abbas tentang Pengembangan Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren Buntet Kabupaten Cirebon (M. Yusuf (Ed.): 20 Januari). CV. Penerbit Zenius.
Rodiatul Maghfiroh, V., Anwar, M., Miftahul Huda, & Yasmar, R. (2023). Model Pendidikan Multikultural (Kurikulum Hidden Study di Pondok Pesantren Mpondok Buntet Cirebon). Al-I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam, 10(1), 25-31. https://doi.org/10.30599/jpia.v10i1.2118
TAMBAH MENU GROUP EDIT GROUP VIEW COPY INFORMASI PENULIS INFORMASI MANAJEMEN KETENTUAN ADVENT REI NOTICE NOTICE NOTICE CIPTA PEMBERITAHUAN PAR REVIEW SISTEM PLAGIARISME STATUS PENULIS UANG UANG PERTAHANAN Santri, pelajar di sekolah-sekolah Indonesia, kelompok muslim memegang peranan penting di sekolah pemukiman muslim. Mereka tidak hanya mendapat pendidikan agama, tetapi mereka sangat berpengaruh dalam politik dan masyarakat. Esai ini akan mengeksplorasi peran dan kontribusi santri dalam membentuk masa depan politik Indonesia. Dalam esai ini, penulis akan menjelaskan sejarah santri, pengaruhnya terhadap politik, dan bagaimana mereka dapat membantu membentuk masa depan politik di Indonesia.
Pesantren atau Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia yang telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Sejarah pendidikan Islam di Indonesia dan bagaimana sekolah Islam berkembang selama berabad-abad.
Santri mempunyai peranan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ada peristiwa penting yang menunjukkan peran santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia:
Peran santri relevan dalam politik kontemporer Indonesia, meskipun terjadi perubahan politik dan sosial. Mengenai keterlibatan partai politik, pengaruh terhadap pemilu dan isu politik, berikut informasi tambahannya;
Santri dan pesantren seringkali mempunyai pengaruh besar terhadap partai politik Islam di Indonesia. Kelompok seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah merupakan contoh kelompok yang memiliki akar kuat di kalangan cendekiawan Islam. Santri seringkali tergabung dalam kelompok atau anggota aktif kelompok tersebut. Mereka memperkenalkan ide-idenya pada prinsip-prinsip agama, khususnya Islam. Keterlibatan santri dalam organisasi politik tersebut merupakan salah satu cara untuk mempengaruhi kebijakan dan arah politik di Indonesia.
Santri memiliki pengaruh yang besar dalam pemilu, terutama di daerah dimana pesantren berada. Mereka mempunyai basis suara yang kuat dan kerap memilih calon yang mendukung nilai-nilai agama dan pesantren. Dalam banyak pemilu, calon yang mendapat dukungan dari kalangan santri dan tokoh Islam, mampu merebut jabatan politik paling penting, seperti kepala daerah, anggota legislatif dan lain-lain. Dukungan santri juga berdampak pada mempengaruhi pemilu dan mengantarkan jumlah pemilih yang besar.
Santri kerap mengangkat isu-isu politik yang berkaitan dengan nilai-nilai agama, moral, dan sosial. Mereka dapat mengangkat isu-isu seperti perlindungan hak-hak agama minoritas, keadilan sosial dan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, santri juga kerap berperan dalam mengedepankan toleransi beragama dan toleransi sebagai bagian penting dari jati diri Indonesia. Ada juga suara-suara yang memperjuangkan kebebasan beragama dan berkeyakinan dalam lingkungan politik yang seringkali kompleks dan beragam.
Terakhir, peran santri relevan dalam politik Indonesia saat ini, melalui keterlibatan dalam partai politik, pengaruh dalam pemilu, isu-isu politik yang berkaitan dengan nilai-nilai agama dan sosial. Karena banyaknya sekolah Islam yang didirikan dan otoritas Islam telah mendirikan sekolah di banyak negara, kontribusi politik Indonesia masih sangat berpengaruh. Dari sini terlihat jelas bahwa tradisi santri dalam politik tidak hanya bersifat historis, namun juga terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman.
Potensi kontribusi santri dalam membentuk masa depan politik Indonesia sangatlah besar. Mereka memainkan peran penting dalam mempromosikan demokrasi, toleransi dan pembangunan nasional. Berikut adalah beberapa cara siswa dapat berkontribusi:
Potensi kontribusi santri dalam membentuk masa depan politik Indonesia penting karena mereka mewakili sebagian besar penduduk dan mempunyai pengaruh besar di banyak negara. Dengan mengedepankan nilai-nilai demokrasi, toleransi dan pembangunan nasional, santri dapat menjadi agen perubahan positif dalam politik Indonesia. Dengan pendidikan dan kesadaran yang tepat, santri dapat berperan penting dalam membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan berkelanjutan di masa depan.
Banyak pesantren dan pesantren yang mempunyai akses dan kesempatan berpartisipasi politik yang terbatas. Mereka tidak dapat memberikan kontribusi secara efektif terhadap pendidikan politik atau sumber daya yang diperlukan.
Pondok pesantren dapat berperan penting dalam menyelenggarakan pendidikan modern yang mencakup ilmu politik dan keterampilan berpikir kritis. Hal ini memungkinkan siswa untuk lebih terlibat dalam politik dengan pemahaman yang lebih baik.
Teknologi informasi dan media sosial memberikan peluang besar bagi pelajar untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat. Mereka dapat menggunakan pemasaran online untuk mengajukan pertanyaan, mencari kandidat, dan menyebarkan ide-ide mereka. Namun, teknologi membawa bahaya, seperti penyebaran kebohongan dan misinformasi di internet. Siswa harus memiliki pengetahuan dalam menggunakan teknologi ini.
Santri memiliki pemahaman yang mendalam terhadap permasalahan sosial dan agama yang dapat mempengaruhi politik. Mereka dapat berperan dalam mempromosikan isu-isu seperti keadilan sosial, hak asasi manusia dan perdamaian.
Mengatasi tantangan tersebut dan memanfaatkan peluang memerlukan pendidikan, pemahaman dan kerjasama yang kuat antara santri, pesantren, pemerintah dan masyarakat. Santri dapat menjadi kekuatan positif dalam politik Indonesia jika mampu mengatasi hambatan dan menjaga integritas serta komitmen terhadap nilai-nilai yang mengedepankan kesejahteraan sosial dan pembangunan berkelanjutan.
Sebagai penutup pernyataan ini, dapat disimpulkan bahwa peran santri dalam politik Indonesia mempunyai potensi besar dalam menciptakan masa depan politik yang inklusif, demokratis, dan stabil. Namun, ada juga tantangan yang perlu diatasi dengan bijak.
Tantangannya meliputi radikalisme agama, polarisasi politik, dan terbatasnya akses dan sumber daya. Untuk menghadapi tantangan tersebut, santri harus fokus pada pendidikan modern dan inklusif yang mengedepankan kecerdasan politik yang lebih baik dan menjamin kredibilitas dalam pemilihan pemimpin.
Peluang muncul dari sini;