Menjadi Santri Yang Mandiri: Belajar Dari Pengalaman

Menjadi Santri Yang Mandiri: Belajar Dari Pengalaman – Balang – Sifat mandiri merupakan salah satu sifat yang sangat diharapkan oleh orang tua pada diri anaknya. Kemandirian sangatlah penting dan sebagai orang tua sudah menjadi tanggung jawab kita untuk membesarkan anak kita belajar mandiri sejak dini. Salah satu pilihannya adalah menyekolahkan mereka ke pesantren, karena tempat tersebut merupakan pilihan terbaik untuk mendidik anak belajar mandiri. 

Karena banyak faktor seperti usia yang terlalu muda, jauh dari orang tua, dan lain-lain, rasanya sulit untuk tinggal di pesantren. Tapi itulah yang menjadikan proses pendidikan. Oleh karena itu, Anda perlu memulainya dengan keterpaksaan untuk membiasakan diri melakukan segala sesuatunya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Tentu saja dukungan orang tua sangat penting bagi masa depan anaknya. Tentunya setiap anak mempunyai kesempatan dan lingkungan yang berbeda-beda ketika berpartisipasi langsung dalam masyarakat. Jika Anda sudah terbiasa mandiri, maka tidak akan sulit bagi Anda untuk beradaptasi dengan masyarakat luar. 

Menjadi Santri Yang Mandiri: Belajar Dari Pengalaman

Menjadi Santri Yang Mandiri: Belajar Dari Pengalaman

Selain mudah beradaptasi dengan masyarakat, mereka mampu hidup sederhana dan bertahan dalam situasi sesulit apapun. Sebab ketika mereka bersekolah di pesantren, mereka harus mengikuti berbagai kegiatan dan mengikuti tata tertib pesantren. 

Latih Berwirausaha, Santri Ponpes Ini Tak Boleh Terima Uang Dari Orang Tua

Pesantren Baitul Arqoum Jember merupakan pesantren modern yang mewujudkan 5 ruh pesantren yang menjadi ciri kehidupan pesantren, antara lain kejujuran, kesederhanaan, kemandirian (berdiri di atas kaki sendiri), persaudaraan Islami dan kebebasan. Kelima lima jiwa ini tidak hanya muncul di pesantren saja, namun juga setelah lulus dari pesantren.  

Perlu diketahui bahwa belajar di pesantren tidak hanya berarti mempelajari ilmu-ilmu alam saja, namun juga mempelajari nilai-nilai kehidupan, misalnya mendapatkan banyak pengalaman yang tidak bisa kita peroleh sendiri di luar pesantren. Pelatihan mental. Jadilah pribadi yang kuat di dunia yang keras dan yang terpenting adalah belajar mandiri agar kita terbiasa untuk tidak bergantung pada orang lain. 

Dengan demikian diharapkan ketika santri lulus dari pesantren dapat menjadi generasi penerus bangsa yang terpelajar dan pemimpin umat menuju jalan yang benar (El/QR). 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like