
Membangun Relasi Antar Santri Di Pondok Pesantren – Anda disini: Beranda – Edukasi – Jalin silaturahmi antar wali santri, pihak ponpes menyelenggarakan pembacaan rutin setiap bulannya.
Pondok Pesantren Modern merupakan salah satu Pondok Pesantren di Kota Rangkasbitung yang sudah dikenal oleh masyarakat. Pondok pesantren ini memadukan kurikulum pendidikan agama dengan pendidikan umum. Pondok pesantren ini mempunyai banyak kegiatan, salah satunya adalah membaca secara rutin setiap bulannya. Bacaan rutin bulanan ini dilaksanakan untuk meningkatkan ilmu agama para wali ponpes dan juga sebagai sarana silaturahmi sehingga persaudaraan Islam dapat membangun tali silaturahmi antara guru dan wali ponpes sehingga tercipta kedekatan antar warga ponpes. pesantren, masyarakat. Perwakilan dan warga negara.
Reading and Fellowship bulan ini menampilkan ceramah renungan langsung oleh para dokter. KH. Suleiman Effendi, M.Sc., selaku pengurus Lodge yang berlokasi di Masjid Jami Al-Taawun, Jumat (17/02/23). Silaturahmi dan baca-baca ini diadakan tidak hanya untuk mempererat silaturahmi antara pendidik pesantren dan wali santri, namun juga untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang kehidupan pesantren. Pimpinan pesantren mengatakan, para orang tua tidak perlu khawatir atau khawatir terhadap anaknya yang berada di pesantren, cukup mengandalkan pihak pesantren saja.
“Anak-anak di pesantren aman dan terpelihara sehingga tidak terkena kebrutalan kehidupan di jalanan seperti sepeda motor, permainan ponsel, dan perkelahian yang membuat khawatir orang tuanya,” ujarnya.
Dalam sambutannya, ketua ponpes menekankan agar para orang tua hendaknya ikhlas dalam mendidik anaknya di ponpes. Karena seorang anak adalah investasi abadi bagi kedua orang tuanya.
“Perlakukan keluh kesah dan keluh kesah anak secara wajar, agar mereka paham dan memahami perjuangannya, tidak setuju dengan keinginannya, khawatir dengan sifat anak yang selalu bergantung pada orang tuanya dan menjadikannya cengeng,” ujarnya.
“Jika putra-putrimu masuk pondok, orang tuanya juga harus masuk pondok. “Pada umumnya, kalaupun orang tua di rumah, orang tua juga melakukan amal seperti shantri, setidaknya mereka lebih rajin mendoakan dan mendoakan putra-putranya. dan putri, karena shantri diajarkan untuk selalu mendoakan orang tua karena hal ini dapat menghubungkan kontak batin antara orang tua dan shantri.”
Pimpinan pesantren juga menegaskan, lulusan pesantren bisa menjadi apapun yang diinginkannya, tidak harus menjadi kyai. “Lulusan pesantren bisa menjadi apapun yang diimpikan, pesantren tidak membatasi bahkan melarang, bahkan lulusan yang menjadi polisi, tentara, dokter, dan lain-lain justru mendapat nilai plus dengan kesempatan menjadi khatib dan imam,” ujarnya. menyimpulkan. Kemudian di akhir khutbahnya, ketua ponpes mengumumkan bahwa ponpes telah membuka Travel Umrah bagi para wali santri yang ingin berangkat ke Tanah Suci tanpa perlu khawatir akan keselamatan atau keamanan perjalanan. dari. , karena banyak layanan perjalanan yang curang.
Di akhir acara, salah satu Pembina Santry mengatakan bahwa ia sangat menikmati bacaan tersebut. Sebab dengan mengikuti bacaan ini akan menambah ilmu pengetahuan tentang agama, mewujudkan kerukunan islam antar guru dan wali santri yang lain, selain itu juga dapat mengatasi rasa rindu anak-anak yang akan bersekolah di pondok pesantren. . [Manahijgrafi, 17/02/23]
Diposting oleh El-Manahij Rayakan HUT Gontor ke-100, Sekitar 10.000 Alumni Gontor Sujud Syukur dan Jalan Sehat di Monas
Cara terbaik untuk menghubungi kami adalah dengan datang langsung ke Pondok Pesantren dan bertemu dengan pihak yang berkepentingan. Anda dapat membaca brosur untuk mendapatkan informasi mengenai profil institusi, pendaftaran, biaya, lokasi, nomor kontak, fasilitas, kegiatan dan informasi penting lainnya. Jika Anda tidak bisa datang, Anda dapat menghubungi kami melalui email – Dalam kehidupan sosial, membangun hubungan sangat penting untuk kesuksesan. Saat ini, keunggulan akademis saja tidak menjamin kesuksesan kecuali didukung oleh jaringan koneksi yang luas.
Sekarang kita bisa menemukan banyak contoh cerita di mana orang pintar tidak bisa bersaing dengan orang-orang terkait.
Sifat kita sebagai makhluk sosial untuk selalu mempunyai hubungan yang baik dengan orang lain. Hubungan timbal balik antara individu dan kelompok akan mempengaruhi proses pembangunan. Semakin luas hubungan Anda, semakin mudah peluang untuk berkembang. Sebaliknya, hubungan yang sempit akan menghambat proses pembangunan.
Lebih dari sekedar hubungan, ide-ide yang menciptakan inovasi juga mendukung kesuksesan individu dan kelompok. Relasi dan inovasi merupakan dua komponen yang sangat penting untuk mengembangkan visi dan misi institusi.
Oleh karena itu, selain kontribusi finansial, kontribusi dalam bentuk relasi dan gagasan sangat penting untuk menunjang proses pengembangan lembaga.
Seperti pada pembangunan Pondok Pesantren Hamalatul Quran (PPHQ). KH. Ainul Yaqin, pengelola PPHQ menjelaskan, Pondok Pesantren terbuka bagi siapa saja yang ingin menyumbangkan ide dan silaturahmi yang bermanfaat bagi perkembangan Pondok Pesantren.
“Kebersamaan yang diharapkan antara kami sebagai pengurus dan wali murid adalah shodako, inspirasi dan persahabatan,” kata Kiai Yakin. (23.09.2022)
Di Himpunan Mahasiswa Keagamaan Jombang (markas HISBAN). Para wali santri dan tokoh masyarakat setempat turut hadir dalam acara tersebut.
Memiliki hubungan yang baik akan memberi kita kenyamanan dalam banyak hal. Salah satunya adalah kesempatan bertemu dengan orang-orang profesional di berbagai bidang. Ilmu yang didapat dari silaturahmi tersebut dapat diimplementasikan di pesantren.
Semakin banyak pakar yang kita kenal, semakin mudah kita bertukar ide, inovasi, dan wawasan. Hal ini akan meningkatkan pemahaman dan mendukung keberhasilan lembaga. Hubungan yang baik juga akan membantu dalam mewujudkan cita-cita pesantren.
Hal ini diperlukan tidak hanya untuk memperbaikinya, tetapi juga untuk menjaga hubungan yang sudah ada. Untuk mencapai hal tersebut, selalu komunikasikan dengan baik dan bangun rasa saling percaya. Manfaatkan juga media sosial sebagai sarana untuk menjaga dan memperluas jaringan relasi kita.
PPHQ selalu berusaha menjalin kerjasama yang baik dengan santri wali dan para ahli dalam meningkatkan mutu pondok pesantren. Berbagai keberhasilan di pesantren juga menjadi berkah karena luasnya persahabatan.
Berkat koneksi yang begitu luas, kantor pusat menjadi akrab dengan berbagai universitas di dalam dan luar negeri, tambah Kiai Yakin. Pernahkah kita membayangkan seorang santri lulusan pesantren akan melanjutkan studi ke universitas di luar negeri? Mungkin bagi sebagian orang gambaran ini masih terasa asing. Namun di era globalisasi, pesantren mempunyai tanggung jawab untuk memperluas wawasan para santrinya, termasuk mempersiapkan mereka untuk belajar di luar negeri.
Artikel ini membahas tentang strategi pesantren dalam mempersiapkan santri untuk belajar di luar negeri, meningkatkan kemampuan berbahasa asing, mengembangkan kesadaran global, persiapan akademik, penguatan mental dan spiritual, serta pemahaman antar budaya. Berikut uraiannya:
Belajar di luar negeri memberikan mahasiswa peluang besar untuk memperluas wawasan, meningkatkan kompetensi, dan membangun jaringan global. Namun persiapan yang matang perlu dilakukan agar mahasiswa tidak hanya mampu bersaing secara akademis, namun juga menjaga nilai-nilai Islam di tengah keberagaman budaya.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah penciptaan langit dan bumi, berbagai bahasamu, dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada hal ini terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS. Ar-Rum : 22)
Ayat ini menunjukkan bahwa keberagaman bahasa dan budaya merupakan tanda kekuasaan Tuhan. Mempelajari bahasa dan budaya asing sesuai dengan ajaran Islam dan memungkinkan seseorang merasakan berbagai ciptaan Tuhan.
Kemahiran berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris, menjadi kunci utama keberhasilan studi di luar negeri. Misalnya, seorang mahasiswa yang mempunyai pengetahuan agama yang mendalam tetapi sedikit pengetahuan bahasa Inggris akan kesulitan untuk masuk ke universitas luar negeri.
Pondok pesantren dapat menerapkan program bilingual atau trilingual dalam aktivitas sehari-harinya. Penggunaan bahasa Arab dan Inggris secara intensif akan mengenalkan siswa pada komunikasi dalam bahasa internasional.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa mempelajari bahasa manusia, maka dia akan selamat dari tipu muslihatnya.” (HR. Al-Bayhaqi dalam Sha’ab al-Iman no. 6096)
Hadits ini menunjukkan pentingnya mempelajari bahasa asing. Setelah menguasai bahasa tersebut, siswa akan lebih mudah beradaptasi dan berkomunikasi dalam lingkungan internasional.
Pemahaman global sangat penting bagi siswa yang ingin belajar di luar negeri. Misalnya, siswa yang hanya memahami isu-isu lokal akan kesulitan mendiskusikan isu-isu global di kelas internasional.
Pondok pesantren dapat melaksanakan program yang memperluas wawasan siswa, seperti seminar internasional, pertukaran pelajar, atau kunjungan ke lembaga internasional. Akses terhadap literatur dan media internasional juga harus ditingkatkan.
Ayat ini mengajak kita menjelajahi bumi dan belajar tentang ciptaan Tuhan. Kuliah di luar negeri merupakan salah satu cara untuk memperluas wawasan dan memahami kebesaran Tuhan melalui berbagai wujud ciptaan-Nya.
Persiapan akademik yang matang sangat diperlukan untuk mampu bersaing di perguruan tinggi luar negeri. Misalnya, siswa yang terbiasa dengan sistem hafalan mungkin akan kesulitan mengikuti sistem pengajaran yang menekankan berpikir kritis dan analitis.
Pesantren harus mengembangkan kurikulum seimbang yang memadukan ilmu agama dan ilmu umum. Siswa juga harus diajarkan metode penelitian, penulisan akademis, dan presentasi.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga.” (HR.Muslim No.2699)
Hadits ini menekankan pentingnya mencari ilmu. Persiapan akademik yang baik akan memudahkan pelajar untuk belajar di luar negeri, yang pada akhirnya akan membuka jalan menuju kebaikan dunia dan akhirat.
Kekuatan mental dan spiritual sangat dibutuhkan selama menempuh pendidikan di luar negeri. Misalnya, seorang siswa yang jauh dari keluarga dan lingkungan pesantren dapat mengalami gegar budaya dan kesepian yang dapat mempengaruhi studinya.
Sekolah berasrama harus mengajarkan keterampilan siswa dalam manajemen stres, ketahanan dan adaptasi. Penguatan keyakinan dan pemahaman fiqih juga penting agar santri tetap tabah mengamalkan ajaran Islam di berbagai lingkungan.
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (juga) bersedih, padahal kamu adalah orang-orang yang (pangkatnya) lebih tinggi, jika kamu adalah orang-orang yang beriman.” (KS: Ali Imran: 139)
Ayat ini memberi motivasi dan penguatan akhlak kepada orang beriman. Mahasiswa yang akan belajar ke luar negeri harus memiliki rasa percaya diri dan kebanggaan terhadap jati diri keislamannya.
Pemahaman antar budaya sangat penting bagi mahasiswa yang akan kuliah di luar negeri. Misalnya, seorang siswa yang tidak memahami etika dan norma sosial setempat mungkin akan kesulitan berkomunikasi dengan teman asing.
Pondok pesantren dapat memberikan program yang memperkenalkan budaya internasional, melakukan simulasi kehidupan di luar negeri, atau mengundang alumni
Pondok pesantren yang menerima santri dewasa, kisah cinta santri di pesantren, kehidupan santri di pondok pesantren, tata tertib santri pondok pesantren, ikrar santri pondok pesantren, pondok pesantren di jawabarat, jadwal kegiatan santri pondok pesantren, permasalahan santri di pondok pesantren, santri pondok pesantren, pondok pesantren di mojokerto, kehidupan santri putri di dalam pondok pesantren, santri wanita di pondok pesantren