Membangun Komunitas Di Pondok Pesantren: Kerjasama Santri Dan Pengasuh – Purwokerto (Humas)- Ratusan santri Pondok Pesantren Al Ikhsan Beji Kecamatan Kedungbanteng mengikuti Gerakan Santri Menulis (GSM) 2024 dan pelatihan Santri Preneur LKPP RI yang bekerjasama dengan Suara Merdeka. Kamis (21/03)
Gerakan Santri Menulis (GSM) hadir di 20 kota di Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung setiap bulan Ramadhan. Pada tahun 2024 akan berusia 30 tahun.
Mahasiswa angkatan 2024 tersebut adalah PJ Bupati Hanung Cahyo S, Direktur Kementerian Agama Banyumas Ibnu Asaddudin, Direktur LKPP RI Hendardi, Direktur PD Pontren Naufal Iskandar, Ketua Panitia Rekrutmen Mahasiswa Agus Fathuddin, Ketua Jateng. KNPI, Wali dan santri Pondok Pesantren Al Ikhsan.
Ibnu Asaddudin dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas mendukung dan mendukung mata kuliah tersebut agar mahasiswa dapat berkreasi di era digital.
“Mahasiswa diharapkan menjadi jamaah dan generasi muda jamaah yang akan menjadi pemimpin masa depan. Melalui tulisan kita akan memberikan sejarah.” katanya.
“Mahasiswa harus tahu cara berhitung politik dan ekonomi, pelajar harus mengaji, menyanyikan lagu, memberdayakan pelajar yang siap dipanggil pemerintah kapan saja, siap menjadi apa pun, tidak boleh melepaskan jati dirinya. siswa untuk melindungi negara dan memperbaiki negara.” Dia berkata.
Ketua Panitia GSM, Agus Fathuddin mengatakan, kelompok rekrutmen mahasiswa ini dimulai sejak tahun 1994, dan kini memasuki usianya yang ke-30. Ini merupakan pola konsisten pihaknya dalam membangun dan mendidik generasi emas negeri ini.
— Melanjutkan kesuksesan program Pondok Pesantren Berdaya Hijau Sehat yang telah berjalan sejak tahun 2020 bekerja sama dengan Kementerian Agama RI dan Unilever Indonesia, hari ini telah dilakukan penandatanganan dokumen bersama yang membuka babak baru yang akan dimulai dengan targetnya mencapai dua kali lipat dibandingkan tahun lalu, yakni pelajar/dua juta perempuan di berbagai wilayah Indonesia.
Pembukaan kelanjutan kerjasama dengan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Agama RI, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf serta Plt. Direktur Pendidikan Usia Dini dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, Komisaris Independen dan Direksi Unilever Indonesia, pengurus Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, dan lebih dari 1.200 siswi.
Sejak awal berdirinya, Program Pesantren Berdaya Hijau Sehat berupaya untuk meningkatkan peran pesantren sebagai pusat perubahan yang dapat memberikan kontribusi bagi kemaslahatan masyarakat dan kemajuan negara.
KH. Saiful Rahmat Dasuki, S.IP., M.Sc., Wakil Menteri Agama RI, mengatakan: “Pondok pesantren selalu mendidik jutaan santri di pelosok negeri dan melahirkan ulama dan kyai yang berakhlak mulia. . pengetahuan agama. “Sebagai lembaga pendidikan Islam, kediaman Islam mempunyai peranan penting dalam membentuk perilaku dan akhlak generasi muda yang meliputi aspek kesehatan, spiritual, sosial dan intelektual.”
“Di era modern ini, kita menyadari perlunya perubahan dan perkembangan agar rumah Islami menjadi tempat yang tidak hanya memberikan pengajaran agama, tetapi juga tempat yang mendukung tumbuh kembang anak.
“Kami berharap penandatanganan nota kesepahaman hari ini dapat meningkatkan kesadaran kesehatan dan lingkungan yang bersih, serta menanamkan semangat kewirausahaan pada seluruh hunian syariah di Indonesia,” kata Saiful Rahmat, Kamis (15/02/2024). .
Sementara itu, Nurdiana Darus, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia menjawab, “Unilever Indonesia telah tumbuh bersama masyarakat Indonesia selama lebih dari 90 tahun. Salah satu komitmen kami adalah terciptanya generasi penerus yang sehat, ramah lingkungan dan berdaya . melalui “berbagai kemitraan, termasuk dengan pemerintah dan lembaga pendidikan.”
“Asrama Islam merupakan salah satu lembaga yang membantu memenuhi komitmen tersebut, karena kami yakin masyarakat dapat lahir dari ribuan pesantren yang tersebar di berbagai belahan pulau – yang sejauh ini tercatat menjadi rumah bagi 4,85 juta siswi. atau siswi atau sekitar 10% dari total jumlah tempat tinggal Islam di Indonesia.
Untuk itu, Unilever Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Agama Indonesia telah melaksanakan Program Pesantren Sehat, Hijau dan Berdaya sejak tahun 2020 untuk meningkatkan taraf hidup santri dan seluruh civitas pesantren melalui tiga pilar utama. . , yaitu: Kebersihan dan Kesehatan, Gizi dan Perlindungan Lingkungan.
Penandatanganan nota kesepahaman hari ini semakin memperkuat kemitraan untuk membantu pemberdayaan hunian syariah lima tahun ke depan.
Berikutnya, program Pesantren Berdaya Hijau Sehat juga akan fokus pada kewirausahaan dan pengembangan ekonomi melalui kewirausahaan dan pendidikan digital.
Sementara itu, untuk mendorong kemajuan pelajar Muslim di pondok pesantren dan masyarakat Islam, program ini juga membantu pemberdayaan perempuan melalui kursus pengembangan keterampilan yang bertujuan untuk mengembangkan berbagai keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan keterampilan mereka.
Nurdiana menjelaskan, “Alhamdulillah program ini telah menjangkau 2.000 wisma Islam pada tahun 2023 dan telah memberikan manfaat kepada lebih dari 1 juta pelajar/siswi di 154 kota/kota. Dari keberhasilan tersebut, pada tahun 2024 kami ingin meningkatkan manfaat menjadi 2 jangkauan. juta santri/santri perempuan.” Tiga pilar utama Program Pesantren Berdaya Hijau Sehat ada dalam berbagai program:
Program Santri Cerah, Sehat dan Bertanggung Jawab (Santri Berseri): Pelatihan sejawat dan jalan kaki 21 hari untuk membiasakan pola hidup bersih dan sehat, seperti:
• Kursus kecantikan kulit wajah, kulit kepala dan rambut dengan Bright and Beautiful, Men of Pond, Sunsilk dan Clear
Program Pesantren Royco Nutrimenu: Pelatihan teman sebaya dan jalan kaki 21 hari untuk membiasakan diri menyajikan dan mengonsumsi makanan bergizi, yang meliputi:
• Program pengelolaan sampah seperti pelatihan pemilahan sampah, dan pengelolaan sampah untuk ditimbun di ladang yang hasilnya dapat dicerna untuk meningkatkan kebutuhan penghuni Pondok Pesantren terhadap program Royco Nutrimenu, seiring dengan pengembangan Islami Pondok Pesantren Bank Sampah
K.H. Ahmad Mahrus Iskandar, Pengurus Pondok Pesantren Asshiddiqiyah selaku pengelola Pondok Pesantren sekaligus pembawa acara menyampaikan: “Terima kasih kepada Kementerian Agama dan Unilever Indonesia yang telah memberikan wadah bagi santri-santri ini untuk sehat dan bugar. menjadi.” kuat jasmaninya, Insya Allah santri Ashidiqqiyah akan terus berprestasi dan unggul dalam memberikan bakat dan ketrampilan untuk Indonesia.”
“Karena program ini merupakan kelanjutan dari hubungan baik dengan Pondok Pesantren, kami berharap program ini dapat terus memberikan manfaat, dan melahirkan santri yang kuat lahir dan batin, mampu berinovasi, menciptakan keluarga dan agama serta negara yang membanggakan. .
Seluruh kegiatan dalam Program Pesantren Berdaya Hijau Sehat ini disediakan oleh list brand Unilever Indonesia seperti: Lifebuoy, Pepsodent, Royco, Citra, Sunsilk, Clear, Glow & Lovely, Pond’s Men, Rexona dan Wall’s.
Selain penandatanganan perjanjian, pada hari ini juga dilaksanakan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan, pemeriksaan gigi dan mulut, pusat pendidikan terkait perawatan diri dan gizi sehat, serta penyediaan layanan kebersihan dan produk kesehatan, dukungan dana pendidikan. untuk rakyat. Duta Santri, dan materi pendidikan pesantren.
Insya Allah program ini akan selalu menjadi wujud komitmen Unilever Indonesia untuk saling bersinergi guna menciptakan berbagai pihak yang baik. Terutama untuk membantu melahirkan generasi penerus yang beragama, berkarakter dan saling menghargai yang insya Allah akan menjadi pionir perubahan untuk masa depan yang lebih baik,” tutup Nurdiana.
Unilever Indonesia jalin kemitraan dengan Kementerian Agama RI, berdayakan dua juta Santri dan Santri perempuan di berbagai wilayah kepulauan – harian kita
. Semua hak dilindungi undang-undang. Dilarang mengambil, menyalin dan menempelkan, menyebutkan atau menggunakan keseluruhannya tanpa izin dari PT Usaha Konvergence Media. Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Universitas Brawijaya (UB) merupakan layanan publik bagi mahasiswa dan wali murid. Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang dengan materi penyuluhan digital pada produk keluaran brand Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang.
Dilaksanakan secara daring pada hari Sabtu tanggal 17 September 2022 di Gedung Balai Latihan Kerja Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang. Pekerjaan ini dilakukan sebagai upaya membantu digital branding produk-produk pesantren seperti kopi, rosella, anggrek, toko, media, restoran dan lainnya.
Menurut ketua kelompok dukungan masyarakat, Ir. I Dewa Made Widya, MT, proyek ini bertujuan agar produk-produk yang dihasilkan oleh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang dapat dikenal banyak orang melalui metode ternama yang dilakukan secara digital untuk menunjang pemasaran produk. yang dibuat.
Sebagaimana disebutkan di atas, pamong praja ini dipimpin oleh Ir. I Dewa Made Widya, MT, dengan anggota Novita Rosyida, SSi, MSi dan Galih Panji Hardiko, STP, MT. Hasil dari pekerjaan ini adalah:
Acara tersebut dihadiri oleh 25 orang santri, wali dan pengelola usaha Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang. Harapannya, kiprah ini dapat dilakukan secara berkala untuk terus membantu pesantren tumbuh dan berkembang di tengah berbagai tantangan yang ada, Pondok Pesantren (Ponpes) Ar-Rohmah berlokasi di Komplek Sendang Sani. , Desa Tamansari, Kecamatan Tlogowungu, saat ini sedang membangun Community Learning Center (CLC).
Gedung Komunitas BLK dengan Rapat Desain Busana (konveksi) ini akan berada di lahan seluas 238 meter persegi, pembangunannya akan dimulai pada 29 Agustus 2022 dan diharapkan selesai pada 27 Desember 2022.
Peletakan batu pertama menandai dimulainya pembangunan gedung senilai 500 juta rupiah dari APBN Tahun Anggaran 2022 ini berlangsung pada Minggu sore (04/09) di kompleks Pondok Pesantren Ar-Rohmah.
Acara tersebut dihadiri baik oleh Pengurus Yayasan Jabalnur Pesantenan Pati (yayasan yang mereka kelola) dan Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Rohmah. Pada awalnya dipandu oleh pengulangan.
Peletakan batu pertama dilakukan secara bersama-sama, mengikuti teladan dan mengikuti (ittiba’) Nabi Muhammad SAW dalam sejarah peletakan kembali Hajar Aswad pada dinding Ka’bah saat itu.
Selanjutnya alat-alat batu tersebut diletakkan di atas kain, masing-masing bagian kain diangkat oleh sesepuh antara lain H Ahmad Muflih, KH Muslihan, H Suparto dan H Tatut Suharso. Diiringi doa yang dipimpin oleh KH Ahmad Saerozi, KH Yasin dan KH Makhali, serta doa seluruh yang hadir.
Kemudian batu-batu tersebut diletakkan pada pondasi titik timur – selatan (tenggara), sehingga oleh Ketua Pembina Yayasan Pesantenan Jabalnur dr. Ya.