Kegiatan Kepramukaan Di Pondok Pesantren: Membangun Kepemimpinan – Gerakan Pramuka Pondok Pesantren merupakan kegiatan pendidikan ekstra kurikuler Pondok Pesantren Modern Al-Mumtaza. Pramuka merupakan kegiatan pendidikan ekstra kurikuler di Pondok Pesantren Al-Mumtaza. Proses kepramukaan sangat menarik dan berlaku di lingkungan pesantren. Menyenangkan, sehat, teratur, fokus, praktis dan dilakukan di luar ruangan. Prinsip dasar dan metode kepramukaan, tujuan akhirnya adalah pembentukan akhlak dan akhlak, serta terbentuknya akhlak mulia. Pramuka merupakan sistem pendidikan pramuka yang disesuaikan dengan konteks, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan negara Indonesia.
Gerakan Pramuka Indonesia merupakan penyelenggara pendidikan nonformal pendidikan Pramuka di Indonesia. Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti jiwa muda yang gemar bekerja.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan pengintaian akan dilakukan di lingkungan Pondok Pesantren Al Mumtaza yang memiliki taman bermain dan taman yang cukup luas untuk dijadikan tempat perkemahan. Kegiatan dikemas dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, menyehatkan, terstruktur, fokus dan praktis.
1. Pelatihan Kemandirian Santri Santri akan mendapat pelatihan dalam berbagai kegiatan seperti berkemah, memasak, mencuci, dan membersihkan tenda melalui kegiatan pramuka.
Siswa Anda akan dilatih secara mandiri. Karena siswa tidak bisa bergantung pada orang lain dan harus mengerjakan pekerjaannya sendiri.
2. Latihan yang Lebih Disiplin Pramuka biasanya memiliki jadwal dan peraturan yang ketat. Melalui serangkaian persyaratan dan kegiatan kepramukaan, kami berharap siswa dilatih untuk mengikuti segala aturan. Hal ini tentunya dapat melatih siswa menjadi pribadi yang lebih disiplin.
Kegiatan perkemahan pramuka juga dapat menumbuhkan sifat kooperatif di kalangan siswa untuk menyelesaikan tugas seperti memasak atau mencuci piring.
Tentu saja tugas ini tidak bisa dilakukan sendiri, sehingga mau tidak mau siswa harus bersosialisasi dan berkolaborasi dengan orang lain.
Kegiatan tim Pramuka juga dapat menumbuhkan pertimbangan. Dengan begitu, siswa akan lebih peduli terhadap orang-orang disekitarnya dan tidak segan-segan membantu dirinya sendiri.
Seperti dijelaskan di atas, sebagian besar aktivitas pengintaian dilakukan di luar ruangan. Siswa diajak mengamati alam lebih dekat.
Kegiatan kepramukaan seringkali dilakukan untuk mendorong kerja sama tim. Siswa sering bekerja dengan orang lain dengan kepribadian dan kecenderungan yang berbeda.
Pada momen-momen tersebut, siswa belajar bagaimana mengendalikan egonya, bagaimana mencari teman untuk kegiatan bersama, dan bagaimana menyelesaikan masalah bersama.
Mengikuti Pramuka juga dapat melatih kemampuan kepemimpinan siswa. Sebab, setiap anggota Pramuka mempunyai peluang untuk menjadi pemimpin pasukan.
Al Mumtaza fokus pada penguasaan bahasa Arab, Inggris dan Jepang dengan menerapkan metode pembelajaran terkini melalui kerjasama dengan lembaga bahasa yang kompeten. Untuk menunjang penguasaan bahasa dan keterampilan digital, Al Mumtaza juga menyelenggarakan kelas khusus Tahseen dan Tahfij Quran untuk seluruh siswa.
Tujuannya menjadi pesantren yang menghasilkan generasi Qurani dan beretika yang berdaya saing menjawab era global 4.0.
Almumtazeh Almumtazee. Pondok Pesantren Bahasa Arab Dakwah Islam Desainer Kursus Desain Grafis Teknologi Digital Gontor Ilmu Sosial Informasi Pendaftaran Pondok Pesantren KMI Pelaran Fiqh Pondok Pesantren di Bogor Pondok Pesantren Modern Pondok Pesantren Tahfid Pondok Pesantren Tahfidz Quran Pondok Pesantren Islami Terbaik Pondok Pesantren di Bogor Pondok Pesantren Digital Teknologi Digital Pondok IT Pondok Modern Pondok Pondok Modern Pondok Pesantren Gontor di Bogor Pondok Tahfidz Pondok Tahfijul Qur’an Santri Pondok Pesantren 1 Hari 1 Soal Tes Bola Hadits Soal Tes Hadits Soal Ujian Tauhid KMI Soal Ujian Tauhid Pertanyaan Sistem Jaringan Komputer Keterampilan Mengedit Gambar Tingkat Atas Keterampilan Mengedit Gambar Keterampilan Komputer Tenis Meja ThimPress WordPress
Pondok Pesantren Modern Daar Al Mumtaza di Indonesia adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang baru didirikan yang berlokasi di Desa Ciadeg, Tsigombong – Bogor, Jawa Barat.
. Al Mumtaza mengutamakan pembentukan individu yang berakhlak mulia melalui pelatihan dan perencanaan pelatihan yang sistematis, interaktif, informatif, komunikatif, tepat sasaran dan terpadu yang dikelola oleh tenaga pendidik dan pengajar berpengalaman. Pihak pesantren mengadakan acara pembukaan KMD (Kursus Dasar Lanjutan) cabang Phonologo. Acara yang digelar pada Sabtu 1 Juli 2023 ini menjadi tonggak penting bagi pondok pesantren ini dalam mengembangkan potensi santrinya di bidang Pramuka.
KMD Kvartir Cabang Ponorogo merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Islam, kali ini diikuti 644 santri. Kegiatan ini ditujukan kepada siswa-siswi angkatan kelas IV sampai V sebagai bagian dari upaya pengembangan tenaga di bidang kepramukaan.
Pondok Pesantren Al-Islam melalui KMD Kvartir Ponorogo berharap dapat memberikan kesempatan kepada santri untuk mengembangkan potensi diri dan individualitasnya secara holistik. Selain keterampilan kepramukaan, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan karakter tangguh, mandiri, dan bertanggung jawab. Pondok Pesantren Al Islam meyakini Pramuka merupakan wadah yang efektif dalam membentuk generasi muda yang berjiwa kebangsaan, memiliki kecerdasan emosi dan sikap mandiri.
Kepala Pesantren Al-Islam mengatakan: “Karena pentingnya kegiatan kepanduan, maka Pondok Pesantren Al-Islam akan selalu terus menyelenggarakan kursus-kursus untuk mempersiapkan generasi tangguh dan Qurani. Oleh karena itu kegiatan Pramuka merupakan bagian dari kegiatan pesantren dan tidak dapat dipisahkan sampai akhir hayat, dan Pramuka tidak akan kita lepaskan. Pramuka wajib menginap di Pondok Pesantren Al Islam. Ada informasi yang salah bahwa Islam tidak memata-matai. “Pendidikan kepramukaan merupakan pendidikan nonformal.”
Pernyataan ini dilontarkan sebagai respons tegas terhadap misinformasi terkait pandangan berbagai partai politik yang menilai pengintaian terhadap Al Islam harus dihapuskan. Ditegaskannya, pendidikan kepramukaan merupakan salah satu bentuk pendidikan informal yang sangat berharga bagi perkembangan peserta didik. Dalam konteks Pondok Pesantren Al-Islam, Pramuka merupakan unsur penting dalam memajukan nilai-nilai agama dan membangun karakter yang kuat.
Pondok Pesantren Al Islam berharap dengan menjadi tuan rumah KMD Kwartir cabang Ponorogo, para santri mampu memperoleh keterampilan dasar pengintaian yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Melalui berbagai kegiatan termasuk pelatihan keterampilan, kegiatan di luar ruangan dan simulasi, para peserta mempelajari pentingnya kerja sama tim, kepemimpinan, ketangkasan dan nilai-nilai inti Pramuka. Tahun ini KIM mengusung motto ‘Bekali Diri, Latih Pramuka Sejati’ dengan mengusung tema ‘Pembentukan Karakter Pemimpin Pejuang Islam Masa Depan’. Pemateri di KIM tahun ini adalah Senior Teacher Trainer dan Quarkab Bengkalis.
Acara dilaksanakan selama 7 hari di Pondok Modern Al-Jauhar IKHD. Mulai Minggu 20 sd 27 Oktober 2019. Perkuliahan menggunakan beberapa metode antara lain ceramah, diskusi, brainstorming, pemecahan masalah, penugasan dan kerja kelompok, studi kasus, perubahan landasan, demonstrasi, Widya Wisata, dan pengabdian masyarakat. . Semua materi tersebut dikemas secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatih yang berkualitas.
Kursus Instruktur Muda (KIM) IKHD Pondok Modern Al-Jauhar merupakan sarana pembentukan karakter pemimpin santri, khususnya santri kelas 5 KMI yang sejatinya berperan sebagai pemimpin pramuka di pesantren ini. Acara KIM ini juga diadakan untuk mengembangkan kedewasaan siswa kelas 5 yang mengajar siswa pada saat kegiatan Pramuka. Tentu saja mata kuliah ini menjadi bekal utama bagi para pemimpin Pramuka untuk menularkan ilmunya kepada anak didiknya.
Di akhir kegiatan ini, peserta KIM akan mendapat penilaian dari panitia pelatih dan pengawas untuk mengukur kualitas keterampilan kepramukaannya.
Acara diakhiri dengan kegiatan pemberangkatan di salah satu tempat wisata di Bukit Naang kabupaten Bangkinang. Mobil berkemah. Di akhir acara, Ketua berpesan kepada para peserta untuk menjadi trainer yang mampu menciptakan berbagai kegiatan baik di garda depan masing-masing. / Babel / Pondok Pesantren Bangka Belitung Sumatera Utara mengikuti Lomba Kepemimpinan Pramuka Generasi Muda.
Detik Babel.Com, Deli Serdang – Gerakan Pramuka Santri (PASTI) berinisiatif menyelenggarakan Kongres Pramuka (LP3) yang bertujuan untuk menggalang silaturahmi antar pesantren di Sumatera Utara. Sekitar 600 santri dan santri dari 16 pesantren sukses mengikuti acara ini dan aktif mengikuti berbagai kegiatan kepanduan.
Kyai Amar Tarmizi M.Pd, pendiri Gerakan Pramuka Santri menyampaikan harapan dalam sambutannya: “Kegiatan ini merupakan acara silaturahmi yang sebaiknya dilaksanakan rutin setiap tahun mulai tahun 2018. Namun pandemi COVID-19 menghambat aktivitas tersebut. “Dengan tetap menghormati protokol kesehatan, kami dapat kembali mengadakan kegiatan ini pada tahun ini.”
Keikutsertaan pesantren dalam kegiatan ini mencerminkan semangat kerjasama dan persaudaraan di antara mereka. Pondok pesantren yang ikut serta antara lain Fayrul Iman Patumbak, Darul Ma’rifat Hamparan Perak, Al-Husna Deliserdang, Tajusalam Langkat, Nur-arodiyah Langkat, Al-Hasimiyah Tebing Tinggi, Al-Hasimiyah Pemandu, Ar-rasid Ma’arif Dartaul, Pinang Sana Apakah ini.
Kegiatan yang dipimpin oleh Imam Sarianda ini berlangsung pada tanggal 20 hingga 23 September. Konferensi Pramuka Sumut (LP3) menjadi momen penting dalam mempererat tali silaturahmi antar pesantren di wilayah tersebut.
Kepramukaan merupakan salah satu bentuk pelatihan dan pendidikan yang dianggap penting dalam mengembangkan karakter, kepemimpinan dan keterampilan praktis pada generasi muda. Kompetisi pramuka seperti LP3 merupakan wadah yang ideal untuk menguji keterampilan dan pengetahuan peserta dalam berbagai aspek kehidupan seperti keterampilan bertahan hidup di alam, keterampilan pertolongan pertama, orientasi, dll.
Selain aspek kompetitif, kegiatan tersebut memberikan kesempatan kepada peserta untuk membangun hubungan sosial yang kuat dengan teman-teman dari berbagai pesantren. Hal ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk saling belajar, berbagi pengalaman dan memperluas pemahaman tentang keberagaman budaya dan agama yang ada di Sumut.
Kompetisi Pramuka Sumut (LP3) juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti kerjasama, kejujuran, disiplin dan kepemimpinan. SAYA